UMUS Brebes- Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes ikuti peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diselenggarakan di Desa Kuntamendala Kec. Tonjong Kabupaten Brebes dengan fokus kegiatan adalah Gerakan Brebes Bebas Sampah Plastike, Pilah Pilih Sampah sing Omah (Saripah Bestie Pipih Opah) adapun keikutsertaan UMUS pada kegiatan tersebut adalah dengan pameran hasil karya penelitian Dosen Fakultas Sains & Teknologi berupa briket dari limbah kulit bawang merah dan kopi (5/06).
Hadir pada acara Pj. Bupati Brebes, Kepala Dinas LH, Kepala Dinas DPMTSP, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BPKAD Provinsi Jawa Tengah, melalui gerakan Saripah Bestie Pipih Opah Pj Bupati berharap bisa mengurai limbah sampai dari hulu ke hilir. Hal tersebut diungkapkan Pj Bupati Brebes, Bapak Urip Sihabudin, M.H. saat menghadir puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup sekaligus membuka acara.
Menurutnya, peringatan ini dinilai memiliki makna penting dan strategis dalam mendukung suksesnya agenda pembangunan dan pencapaian visi Indonesia Maju ditengah ancaman perubahan iklim sebagai dampak dari pemanasan global serta kendala Internal. Sebab, menangani persoalan sampah yang ini menjadi problem lingkungan di mana-mana.
“Mudah-mudahan melalui peringatan ini, gerakan bank sampah sebagai pelopor edukasi ke masyarakat, instrumen perubahan perilaku dan penumbuh kesadaran masyarakat untuk memilah sampah semakin gencar, semakin kuat, termasuk upaya kami yang saat ini sedang berupaya keras menangani penyelesaian yang berawal dari hulu dan berakhir ke hilir di Kabupaten Brebes,” ujarnya.
Kemudian, setelah rangkaian upacara selesai Pj Bupati berserta rombongan Forkompimda mengunjungi Stand Pameran hasil karya Dosen Fakultas Sains & Teknologi Yan El Rizal, M.Sc. berupa briket dari limbah kulit bawang merah dan kopi yang kini sedang dalam proses pematenan hak cipta di Kemenkumham. Pemerintah Daerah mengapresiasi penuh hasil pengolahan limbah yang dilakukan oleh Dosen dan Mahasiswa UMUS, sebab saat ini di Brebes telah lama mengalami permasalahan limbah yang dihasilkan dari bawang merah yang membusuk dan mengakibatkan bau yang menyengat. Diharapkan dengan adanya pengolahan limbah bawang merah menjadi produk barang jadi Briket dapat mengurai limbah dan memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat.
Briket adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang mulai dikembangkan sebagai pengganti bahan bakar yang dinilai cukup optimal. Briket dari Limbah Bawang Merah ini mempunyai beberapa keunggulan seperti tidak menimbulkan asap, menghasilkan tingkat panas yang tinggi, ramah lingkungan, serta memiliki waktu pembakaran lebih lama. Penggunaan Briket yang paling besar saat ini adalah sebagai bahan bakar Barbeque dan juga sebagai bahan bakar Sisha/Hookah. (AB)